THANKS
FOR MOTHER
Senin, 20 Februari 2012
Tokoh Idola
Tokoh idola adalah orang yang
menjadi panutan, pedoman, atau contoh kita dalam bersikap dan berperilaku.
Tokoh idola yang saya sangat idolakan adalah tidak jauh – jauh dari sekeliling
saya yaitu ibu saya. Ibu saya namanya adalah Rosita. Ibu saya lahir di Bogor 5
Agustus 1968. Beliau tidak bekerja di kantor seperti ibu-ibu yang lainnya ibu
saya hanya bekerja di rumah mengurus keluarga.
Pekerjaan ibu seperti biasa yang dilakukan oleh seorang ibu
terhadap keluarganya contohnya : memasak, mencucui pakaian, dan masih banyak
lagi yang dilakukan oleh ibu . Dari pagi Ibu membuka mata, sholat, membuat
sarapan pagi, mencuci pakaian sampai dengan menjemur pakaian beliau lakukan
sendiri tanpa bantuan orang lain,namun kadang beliau sering meminta bantuan
terhadap saya. Karena melihat perjuangan ibu yang begitu berat saya merasa
harus membantu ibu tanpa pamrih tanpa mengiingkan sesuatu misalnya uanglah,
atau benda apapun. Ibu tanpa keluh kesah beliau lakukan pekerjaan tersebut.
Beliau tidak pernah mengeluh cape, tidak pernah menampakan wajah letih , pengen
istirahat atau menelantarkan pekerjaan dengan alasan apa saja. Beliau lakukan
dengan semangat biar pun letih ibu selalu lakuakan pekerjaan tersebut dengan
senang hati. Satu sikap yang menyadarkan saya bahwa kerja keras harus di
sertakan dengan semangat dan ketulusan hati.
Satu perjuangan yang tidak pernah saya lupakan seumur hidup yaitu
perjuangan ibu mengandung saya dari usia satu bulan sampai dengan sembilan
bulan. Betapa beratnya saya waktu di kandungan ibu, mau tidur saja ibu susah
sekali. Tengkurap, terlentang sungguh sangat berat perjuangan ibu sampai
akhirnya usia kandungan ibu telah besar yaitu 9 bulan beliau berjuang untuk
melahirkan saya. Hanya ada pilihan selamat kedua-duanya tidak kurang sedikit
apapun atau pilihan yang lain. Dan alhamdulilah pilihan ibu saya adalah pilihan
yang tepat dan semua itu berbuah manis saya dan ibu selamat betapa panjangnya
pengorbanan ibu, pengorbanan ibu tidak instan atau didapatkan dengan cara yang
cepat seperti membalikan telapak tangan. Saya sadar betapa besar pengorbanan
ibu. Ibu tidak minta di bayar, ibu tidak minta kita untuk memberikan sesuatu
jika ia akan hendak tidur, ibu tidak minta sesuatu jika hendak melahirkan kita.
Yang ibu saya ingin kan hanya ketulusan saya merawat dan menjaga ibu.
Perjuangan yang tidak mungkin saya lupakan yaitu merawat saya
semenjak lahir-sampai sekarang. Contohnya : mengganti popok, memberi saya asi,
memberi makanan yang bergizi, menggendong saya, mengajari membaca , mengajari
menulis, mengajari berhitung, mengajari segala hal yang tidak kita ketahui
waktu kecil. Waktu saya menangis kencang ibu tidak pernah membentak saya beliau
hanya sabar dan menenangkan saya. Sikap sabar dan ketulusan yang saya dapat
ambil dari sikap ibu.
Terkadang ibu sering memarahi saya dengan alasan yang sangat
jelas. Dan biasanya ibu memarahi saya jika saya nakal, tidak nurut, tidak mau
berusaha sendiri, tidak percaya diri. Namun saya yakin dari setiap kata yang
ibu lontarkan dalam setiap marahnya ada arti yang mendalam atau sedikit
perhatiaan terhada saya. Namun terkadang saya tidak pernah menyadarinya padahal
jika dilihat ibu hanya ingin memberitahu saya agar menjadi sosok yang baik,
yang sesuai dengan apa yang ibu impikan.
Saya sangat bangga terhadap ibu saya walaupun beliau tidak kerja
di kantoran atau sibuk dengan aktivitas yang lainnya seperti arisan, pengajian
beliau tetap merawat keluarganya dalam keadaan apapun dan tidak pernah
melupakan keluarganya.Karena menurut ibu keluarga adalah salah satu hal yang
terpenting dalam hidupnya.